Glitter Words
Friends Myspace Comments

Jumat, 28 November 2008

Kepengurusan OSIS

OSIS adalah sarana aspirasi siswa dalam berkegiatan sekaligus belajar tentang mengelola sebuah organisasi dengan tata cara yang ada.

OSIS juga satu-satunya wadah bagi kegiatan kesiswaan di sekolah baik secara struktural maupun kultural.

Secara strukural maksudnya OSIS berada dalam puncak hirearki kesiswaan, membawahi pramuka, pecinta alam maupun yang lainnya (walaupun organisasi tersebut sudah menjadi organisasi profesional yang jaringannya tersebar ke luar sekolah) selama anggotanya masih merupakan siswa sekolah tersebut (sehingga tetap diistilahkan sebagai ekstrakulikuler).

Secara kultural maksudnya pengurus OSIS sendiri memang menjadi pusat pemerintahan yang diakui secara de facto oleh semua siswa yang notabene anggota organisasi tersebut.

Meskipun demikian, jangan pernah ada intervensi berlebih kepada semua ekskul yang di bawahinya, anggap saja setiap ekskul adalah negara otonomi yang berwenang mengurus dirinya masing-masing.

Oya, sering ada pemaknaan yang salah. OSIS adalah bentuk mikro negara, dengan seluruh siswa sebagai anggotanya (rakyat). Keanggotaan dicabut saat siswa tersebut meninggal dunia atau meninggalkan sekolah.

Nah, pengurus OSIS lah yang berperan sebagai pemerintahan (lembaga eksekutif), sedangkan MPK berperan sebagai badan legislatifnya. Jadi opini yang salah jika orang mengatakan hadirnya MPK tidak berdasar karena malah akan menimbulkan organisasi ganda dalam dunia kesiswaan. Tidak! Pengurus OSIS maupun MPK keduanya berada di bawah naungan Negara Organisasi Siswa Intra Sekolah.


1. Kekuatan legitimasi perseorangan (wibawa, disegani, dihormati)
  • ada pemimpin yang lahir secara natural, atau dorongan lingkungan semasa SMP nya. Jadikanlah ia sebagai pengurus OSIS. Berarti hal ini mesti diamati sejak alur kaderisasi bermula. Tariklah pemimpin-pemimpin natural sebagai calon pengurus OSIS bagaimanapun caranya.
  • Bagi pengurus OSIS yang memang dirasa belum memiliki karakter kepemimpinan yang kuat, teruslah belajar (learn about dan learn to do), bagaimana caranya beretorika, memimpin rapat yang baik, menjadi komandan lapangan, semuanya tentu bisa didapat dari mempelajari teori (learn about) dan praktek lapangan (learn to do).
  • Jika poin sebelumnya benar-benar dilakukan, saat anggota OSIS berhadapan dengan pengurus, akan tampaklah wibawa dirinya di mata anggota OSIS tersebut.
  • Legitimasi dapat dilihat dari hal-hal lain seperti prestasi dan kadar kesholehan meskipun tidak dominan.

2. Pengurus yang Heterogen
Walaupun bukan aksioma dalam dunia nyata, namun di dunia kesiswaan, untuk merangkul rakyat yang heterogen dibutuhkan pemerintah yang heterogen pula. Yang dekat dengan masjid, yang suka nongkrong, anak seni, paskibra, dll.

3. Inklusif (telah dijelaskan)

4. Bukti Nyata Kebermanfaatan OSIS bagi Rakyat (yang terpenting)
Rakyat tidak melihat kinerja yang tidak kasat mata. Hal-hal pragmatis yang dilakukan OSIS justru akan berdampak besar bagi pandangan rakyat kepada OSIS. Contoh sederhana; seluruh pengurus OSIS menonton pertandingan ekskul basket bahkan membuat propaganda yang ‘wah’ di sekolah; pengurus OSIS membuatkan proposal dan membantu mencarikan dana bagi ekskul; mengadakan buka bersama angkatan. Dll. Dll.
Hal-hal seperti itu bagi kita memang dirasa kurang manfaatnya dalam jangka waktu ke depan padahal ternyata sangat penting bagi mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Zodiac Myspace Comments